Peran Orang Tua Dalam Memotivasi Anak Menghafal Al Quran
Orang tua adalah guru pertama bagi anak-anaknya. Apabila
anak telah masuk sekolah, orang tua adalah mitra kerja yang utama bagi guru
anaknya. Bahkan sebagai orang tua, mereka mempunyai berbagai peran pilihan
yaitu: orang tua sebagai pelajar, orang tua sebagai relawan, orang tua sebagai
pembuat keputusan. Dalam peran-peran tersebut memungkinkan orang tua membantu
meningkatkan perkembangan dan pertumbuhan anak-anak mereka.
Peran orang tua dalam memotivasi anak menghafal Al Quran akan menentukan keberhasilan bagi hafalan anak-anaknya, di antara peran orang tua dalam memotivasi anak menghafal Al Quran adalah sebagai berikut:
- Memberi Contoh dan Memberi Perintah untuk Mencontoh
Orang tua mempunyai peran untuk memberi contoh dan memberi perintah untuk mencontoh yang lebih ditekankan pada pendidikan. Keterlibatan orang tua dalam mendidik anak menghafal Al-Qur’an sangat diperlukan. Orang tua harus bisa menjadi contoh anak mereka agar senantiasa bersedia untuk menghafalkan Al-Qur’an. Sebelum menuntun anak menghafal Al-Qur’an, hendaknya orang tua sudah hafal terlebih dahulu sehingga anak percaya bahwa surat-surat bisa dihafal dan anak tidak merasa tertekan karena orang tua yang menyuruhnya menghafal Al-Qur’an sudah menghafalnya.
2. Memberi Dorongan (Motivator)
Seorang anak membutuhkan dorongan atau motivasi agar mereka semangat dalam belajar dan orang tua berperan menjadi motivator bagi anak dengan cara membimbing, menemani membantu dan mengarahkan anak dalam belajar. Motivasi dan dorongan dari orang tua juga diperlukan oleh anak untuk menghafal Al-Qur’an. Orang tua harus bisa memberikan motivasi kepada anak agar anak selalu bersemangat dalam menghafal Al-Qur’an. Orang tua bisa memberikan hadiah jika mereka berprestasi. Hadiah tersebut bisa berupa hal yang diinginkan oleh anak.
3. Memberi Tugas dan Tanggung Jawab
Saat anak di rumah, orang tua sebaiknya memberi tugas dan tanggung jawab kepada anak dengan memerintah anak untuk belajar, mengulang hafalan Al-Qur’an yang sudah dihafal agar tidak lupa, mengerjakan hal-hal yang positif, disiplin dan tanggung jawab terhadap apa yang dikerjakan.
4. Memberi Kesempatan Mencoba
Seorang anak apabila dikekang untuk selalu menghafal Al-Qur’an terus menerus akan bosan. Sebaiknya orang tua memberi kesempatan anak untuk mencoba dengan memberi kebebasan anak untuk menghafal dan orang tua hanya memantau dengan cara mendampingi, mengarahkan dan mengoreksi apa yang telah dilakukan anak. Hal ini baik untuk dilakukan orang tua karena anak mempunyai kesempatan untuk mencoba agar anak mempunyai banyak pengetahuan dan tentunya harus dengan pengawasan dan arahan dari orang tua.
5. Menciptakan Situasi yang Baik
Menciptakan situasi yang baik dengan menciptakan kondisi yang kondusif atau menyediakan tempat yang nyaman untuk anak menghafal merupakan peran yang harus di jalankan orang tua, karena dalam menghafal anak memerlukan situasi yang kondusif dan nyaman supaya anak dapat menghafal dengan tenang.
6. Mengadakan Pengawasan dan Pengecekan
Orang tua mengadakan pengawasan
dan pengecekan dengan baik dan orang tua juga berusaha memahami anak dengan
adanya pendampingan dan pengarahan dalam menghafal akan membuat anak merasa diperhatikan sehingga anak akan lebih bersemangat untuk menghafal
Oleh Dhiya Hana Khairunnisa